Selasa, 03 Mei 2011

Batu Butuh Manajemen Pengelolaan Sampah

BATU: Kota Batu sebagai daerah tujuan wisata dinilai tidak memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik. Salah satu indikasinya adalah umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Kecamatan Junrejo yang diprediksi tidak lebih dari 5 tahun.
Aktivis lingkungan yang juga pemerhati masalah sampah Kota Batu, A. Kadir, mengatakan kendati baru beberapa tahun beroperasi, namun TPA Tlekung diprediksi akan penuh pada 2016 mendatang.
“Penuhnya sampah di TPA Tlekung salah satunya disebabkan karena kesalahan sistem distribusi sampah serta penataan sampah di TPA yang buruk,” kata Kadir saat menjadi pembicara dalam diskusi tentang pengelolaan sampah di Rumah Baca Mejikuhibiniu Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, Selasa (8/3).
Menurut dia, idealnya TPA Tlekung bisa digunakan dalam rentang waktu yang lebih lama, asal sistem distribusi sampah dan penataan sampah yang ada dilakukan secara benar.
Kalau TPA Tlekung penuh, ujarnya, Batu akan mengalami sebuah permasalahan sampah yang serius. Padahal sebagai kota tujuan wisata masalah kebersihan dan keindahan kota merupakan syarat mutlak.
“Kesalahan manajemen sampah terjadi karena belum ada konsep pengelolaan sampah yang baik di Kota Batu. Hingga saat ini masih bercampur antara sampah yang susah terurai dengan sampah yang mudah terurai.”
Hal itu, lanjutnya, menjadi penyebab utama lambatnya proses penghancuran sampah secara alami di TPA Tlekung. Kendati di TPA Tlekung saat ini sudah dilakukan pemilahan sampah yang melibatkan tak kurang 45 petugas.
Hanya saja, kondisi tersebut tidak banyak menolong pasalnya jumlah tenaga tersebut tidak sebanding dengan banyaknya sampah yang masuk dan terbuang.
“Selain itu dari sisi kesehatan ancaman keracunan kepada 45 petugas pemilah sampah tersebut juga cukup besar. Sementara rata-rata sampah yang dipilah adalah sampah yang sudah seminggu berada di TPA. Sehingga secara tidak langsung mereka rentan dari keracunan gas buangan sampah yakni gas metan.”
Harusnya, jelas dia, proses pemilahan sampah ini dilakukan di tingkatan bawah (sebelum masuk TPA) seperti kawasan pemukiman dan pasar sehingga tidak diperlukan lagi pemilahan saat di TPA. Kalau Pemkot Batu tidak segera melakukan perbaikan manajemen sampah, dikuatirkan Kadir, TPA Tlekung tidak akan lama lagi menjadi lautan sampah.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Batu Robiq Yunianto mengatakan salah satu fokus perhatian Pemkot Batu adalah masalah penanganan sampah. Masalah sampah, tidak hanya dialami Kota Batu melainkan juga Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Karena itu, saat ini sedang digagas pemikiran membuat TPA bersama yang dikelola oleh tiga daerah di Malang Raya tersebut. Kerjasama tersebut akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Diharapkan lewat jalinan komunikasi ini akan dibangun TPA bersama yang bisa menjadi solusi dalam menangani masalah sampah di Malang Raya. Dan besar kemungkinan lokasi yang dipilih berada di Kabupaten Malang,” tambah dia.(api)
AddThis Social Bookmark Button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar