Minggu, 28 April 2013

galery kiat belajar efektif
















Dilarang Membenci Guru


* Kiat Belajar Efektif

Mejikuhibiniu – Sahabat Mejiku, terpenting dalam belajar adalah memposisikan diri terbuka dan siap untuk menerima ilmu yang diajarkan oleh Guru. Termasuk salah satunya jangan sampai kita membenci guru.
            Hal itu dikemukakan oleh Ibu Candra Savitri Devi, Spd, narasumber kita dalam Ngangsuh Kaweruh I bertemakan Kiat Belajar Efektif yang dilaksanakan di Rumah Baca Mejikuhibiniu, Jl Mawar Putih IV No 5, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu (28/4/2013).
            “Jangan sampai kita membenci guru, kita harus mencintai guru kita sebelum kita mencintai pelajaran,” ujar Candra di depan 37 anggota Rumah Baca Mejikuhibiniu yang mengikuti kegiatan ini.
            Dalam kegiatan tersebut, Ibu Candra yang sehari-hari adalah seorang guru Bahasa Indonesia di SMKN 1 Batu ini memberikan kiat-kiat belajar efektif. “Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas,” ujar Candra. Karena itu ia meminta kepada sahabat Mejiku agar menjauhkan diri dari perbuatan malas.
             Ia mengawali materi dengan memutar video yang mengisahkan perjuangan seorang cacat untuk mendapatkan apa yang diimpikannya. Meski mereka tidak punya tangan, mereka mampu berenang. Meski mereka tidak punya kaki, mereka mampu berlari. ”Kalau mereka bisa, anda pasti juga bisa,” pesan ini yang disampaikan diakhir pemutaran video.
            Ibu Candra juga menanyakan kepada anak-anak pelajaran apa yang tidak disukai. Mereka menjawab bervariasi, ada yang tidak suka mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, ada juga yang tidak suka mata pelajaran agama.
            ”Lho mata pelajaran agama kok tidak suka kenapa,” tanya Candra. Spontan dan tanpa ragu anak-anak menjawab dengan berbagai alasan. Ada satu yang nyeletuk agak keras dan jawabannya nyeleneh membuat gelak tawa meledak di rumah baca.
            Saat itu, Ibu Candra memberikan kiat-kiat bagaimana memahami sebuah pelajaran, memudahkan menghapal pelajaran, menjaga konsentrasi belajar, menjadwal waktu belajar, membangkitkan motivasi dan semangat belajar serta menjaga percaya diri saat ujian berlangsung.
            ”Waktu yang paling tepat untuk belajar adalah pagi hari sebelum berangkat sekolah, baru kemudian sore hari dan malam hari sebelum pukul 20.00,” papar Candra. Ia juga memberikan trik-trik menghapalkan pelajaran, salah satunya dengan membuat ringkasan pelajaran, rumus menggunakan kertas berwarna-warni.
            ”Di kertas mini itu harus ditulis tangan, jangan di foto kopi. Kertas ini bisa ditempelkan di dinding kamar, atau ada yang kita bawa di saku kita. Sewaktu-waktu dan dimana saja kita ingin menghapalkan, kita bisa melakukannya dengan cepat,” ujar Candra.
            Tidak hanya memberikan materi, Candra memberikan tantangan untuk Sahabat Mejiku. Mereka diminta menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, Indonesia Raya dan Syukur. ”Kayaknya Rumah Baca Mejikuhibiniu ini lain waktu harus mengadakan lomba lagu anak,” ujarnya. Berbagai suvenir disiapkan untuk hadiah bagi yang bisa menyanyikan lagu nasional ini, bahkan Ibu Candra menyiapkan uang Rp 20 ribu untuk hadiah bagi Sahabat Mejiku yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar.
            Sahabat Mejiku yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias, terlebih acara ini dipandu oleh Rere yang selalu menyelingi dengan game-game. Kegiatan diakhiri dengan foto dan doa bersama agar seluruh Sahabat Mejikuhibiniu bisa mendapatkan nilai yang bagus dan naik kelas. (rah)


Rabu, 17 April 2013

Radio Mas FM Gandeng RB Mejikuhibiniu


Sahabat Mejiku Minggu (14/4/2013) Rumah Baca Mejikuhibiniu kedatangan tamu istimewa. Rumah baca kesayangan kita ini, disambangi oleh Agus Yuwono dari Radio Mas FM Kota Malang.
            Radio yang berkantor di Jl Cipto Kota Malang ini bermaksud menggandeng Rumah Baca Mejikuhibiniu untuk menggelar pendidikan dan latihan (Diklat). Kedatangan Agus diterima oleh pengurus Rumah Baca Mejikuhibiniu.
            “Sebagai media, kita punya tanggungjawab sosial untuk turut memajukan dunia pendidikan. Kedatangan kita ke Mejiku hari ini adalah salah satu upaya kita berpartisipasi dalam dunia pendidikan,” ujar Agus.
            Rumah Baca Mejikuhibiniu dipandang sebagai lembaga yang punya andil dalam pemberdayaan masyarakat dan pendidikan di wilayah Kota Batu, karena itulah Radio Mas FM memutuskan untuk menggandeng rumah baca ini untuk program pelatihan yang akan dilaksanakannya.
            Sasaran program ini selain anggota Rumah Baca Mejikuhibiniu juga komunitas masyarakat di sekitar rumah baca. Dalam perbincangan santai dengan pengurus Mejikuhibiniu dibicarakan beberapa tahapan pelatihan yang akan diselenggarakan bersama.
            Program kerjasama ini dalam waktu dekat akan segera direalisasikan. ”Kita akan buat kontrak kerjasama terlebih dahulu, baru kegiatan ini bisa kita laksanakan bareng-bareng,” ujar Agus.
            Kedatangannya ke Rumah Baca Mejikuhibiniu, menurut Agus mampu membangkitkan nostalgianya. “Duduk di rumah baca ini seperti saya bernostalgia kembali dengan kegiatan-kegiatan yang dulu sering saya lakukan,” ujar alumni Universitas Brawijaya ini.
            Ia berharap kerjasama yang dijalin Mas FM dengan Rumah Baca Mejikuhibiniu ini bisa berlangsung lancar dan bisa bermanfaat untuk masyarakat. (nam)

Sabtu, 06 April 2013

Kepala Perpustakaan Sambangi RB Mejikuhibiniu



Kepala Kantor Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Kota Batu, Wiwik Nuryati bersama staf mengunjungi Rumah Baca Mejikuhibiniu di Jl Mawar Putih IV No 5, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Selasa (2/4/2013).
            Kedatangan Kepala Perpustakaan ini disambut oleh pengurus Mejikuhibiniu dengan suka cita, pasalnya sejak Kantor Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi berdiri, baru Wiwik Nuryati yang sambang ke seluruh Kelompok Pembaca Masyarakat (KPM) yang ada di Kota Wisata Batu.
            Menurut Wiwik, kedatangan mereka ke seluruh KPM di Kota Batu termasuk Rumah Baca Mejikuhibiniu untuk mengetahui secara langsung kondisi masing-masing KPM yang menjadi binaan Kantor Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi.
            “Sudah dua kali ini saya berkunjung ke Rumah Baca Mejikuhibiniu,” ujar Wiwik. Kedatangannya untuk mengetahui keadaan rumah baca Mejikuhibiniu dan apa kebutuhan rumah baca yang bisa dipersiapkan oleh Kantor Perpustakaan.
            Dalam kesempatan itu, Wiwik mengatakan siap meminjamkan buku kepada Rumah Baca Mejikuhibiniu secara berkala. Tidak hanya itu, Kantor Perpustakaan siap mengerahkan mobil Pusling (Perpustakaan keliling) bila Rumah Baca Mejikuhibiniu memerlukan.
            Ninik Iswahyuni, Ketua Rumah Baca Mejikuhibiniu memaparkan program selama satu tahun. Menurutnya, tahun 2013 ini pengurus Mejikuhibiniu sudah merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama anggota rumah baca.
Selain merencanakan program penataan internal, pengurus merencanakan mengadakan dialog, pelatihan hingga lomba. Bulan April akan diawali dengan kegiatan Ngangsu Kaweruh I bertemakan kiat belajar efektif dengan mendatangkan narasumber yang berkutat di dunia pendidikan. Bulan Mei akan digelar Ngangsu Kaweruh II bertemakan bersahabat dengan buku. Bulan Juni digelar Ngangsu Kaweruh III bertemakan memanfaatkan potensi wisata untuk kesejahteraan. Pertengahan tahun, Rumah Baca Mejikuhibiniu akan menggelar lomba karya tulis bertemakan Narkoba dan Problematika Remaja. Akhir tahun, Rumah Baca Mejikuhibiniu akan menggelar kegiatan rutin tiap tahun yang menjadi kegiatan khas rumah baca ini, yakni dongeng akhir tahun.
            “Ada beberapa kegiatan yang kita membutuhkan Mobil Pusling, salah satunya untuk memeriahkan kegiatan kita bersahabat dengan buku yang akan kita laksanakan Insya Allah pada bulan Mei,” kata Ninik sembari mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kepala Perpustakaan. (nad)

Tahun Pengharapan

Angka 13 bagi sebagian orang masih dianggap sebagai angka yang sial, tapi bagi Rumah Baca Mejikuhibiniu tahun 2013 adalah tahun pengharapan. Setahun sudah Rumah Baca Mejikuhibiniu tidak menyelenggarakan berbagai kegiatan, bukan karena pengurusnya sudah kehilangan semangat, tapi lebih dikarenakan sebagian besar pengurus Mejikuhibiniu menjadi penyelenggara pemilukada. Ketua Rumah Baca Mejikuhibiniu, Ninik Iswahyuni contohnya, dipercaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu menjadi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sidomulyo, begitu juga Siti Zulaikha, koordinator Bidang Kewirausahaan dan Pelatihan, dipercaya menjadi anggota PPS Desa Sidomulyo. Sama halnya juga dengan koordinator Bidang Kehumasan, Arif Erwinadi dipercaya KPU Kota Batu menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Bumiaji. Demi suksesnya pelaksanaan Pemilukada Kota Batu tahun 2012, muncul kesepakatan untuk menurunkan ritme kegiatan, meski demikian denyut kehidupan rumah baca Mejikuhibiniu tetap terjaga lewat gelak tawa, sendau gurau dan aktifitas adik-adik anggota perpustakaan yang tidak pernah surut mendatangi rumah baca kita ini.
            Awal tahun 2013 ini, pengurus Mejikuhibiniu sudah merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama anggota rumah baca. Selain merencanakan program penataan internal, pengurus merencanakan mengadakan dialog, pelatihan hingga lomba. Bulan April akan diawali dengan kegiatan Ngangsu Kaweruh I bertemakan kiat belajar efektif dengan mendatangkan narasumber yang berkutat di dunia pendidikan. Bulan Mei akan digelar Ngangsu Kaweruh II bertemakan bersahabat dengan buku. Bulan Juni digelar Ngangsu Kaweruh III bertemakan memanfaatkan potensi wisata untuk kesejahteraan. Pertengahan tahun, Rumah Baca Mejikuhibiniu akan menggelar lomba karya tulis bertemakan Narkoba dan Problematika Remaja. Akhir tahun, Rumah Baca Mejikuhibiniu akan menggelar kegiatan rutin tiap tahun yang menjadi kegiatan khas rumah baca ini, yakni dongeng akhir tahun.
            Serentetan kegiatan ini menjadikan tahun 2013 ini sebagai tahun pengharapan bagi pengurus Rumah Baca Mejikuhibiniu dan anggotanya. Pengharapan agar lebih baik dibanding tahun 2012. Rumah baca kita ini akan mewujudkan pengharapan ini menjadi sebuah kenyataan bersama-sama dengan anggota. (nad)

Heran Lihat Dolanan Tradisional

Dongeng dan dolanan tradisional seolah tergerus roda jaman. Tidak terdengar lagi suara-suara merdu orang tua menceritakan kisah penuh teladan, tidak terdengar lagi tawa kecil penuh keriangan, tidak lagi ada lagi gelak tawa penuh keakraban. Yang ada hanyalah sebuah tawa kecil didepan layar-layar kaca.
Liburan sekolah adalah sebuah momen menyenangkan bagi anak-anak untuk melepas rutinitas yang setiap hari mereka temui. Tentu semua orang tua berharap, anak-anaknya mendapatkan liburan yang berkesan dan berarti.
Di musim liburan penghujung tahun 2011 ini, Rumah Baca Mejikuhibiniu bekerjasama dengan Mahasiswa Universitas Terbuka Fisip Jurusan Perpustakaan, Pokjar Batu dan Batoe Pilem Maker ingin memberikan liburan yang indah dan berarti untuk anak-anak lewat sebuah dongeng dan dolanan akhir tahun.
”Sambil melestarikan budaya, kita ingin memberikan liburan yang seru, berkesan dan mendidik,” ujar Ninik Iswahyuni, Koordinator Rumah Baca Mejikuhibiniu. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Baca Mejikuhibiniu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, kemarin (28/12).
Gelak tawa anak-anak yang penuh keceriaan memenuhi rumah baca Mejikuhibiniu. Sesekali suasana begitu hening mendengarkan dongeng utek-utek ugel yang begitu menegangkan, sesekali tawa keras terdengar mendengar cerita yang sangat lucu.
Keceriaan mereka semakin bertambah saat berbagai dolanan tradisional digelar, mulai dolanan warga glepung (tepung-red) yang penuh konsentrasi, hingga dolanan kelereng pindahan yang seru.
”Senang, soalnya begitu menantang dan penuh konsentrasi,” ujar Ibra, bocah kelas I SD yang ikut menjadi peserta. Berbagai dolanan lainnya, seperti main krempyeng (tutup botol yang terbuat dari seng) juga dilakukan.
Ternyata banyak peserta yang melongo saat diajak bermain. Contohnya saat mereka diajak bermain ketangkasan domikado. ”Banyak anak-anak yang melongo, kebingungan ini permainan apa, tapi begitu memainkannya mereka larut didalamnya,” kata Novi, salah satu fasilitator.
Dongeng dan dolanan akhir tahun dilanjutkan dengan pemutaran film lingkungan yang menceritakan perjalanan ozon. ”Dongeng dan Dolanan ini kita laksanakan selama dua hari dan terakhir besok (hari ini-red),” jelas Rere, koordinator fasilitator.